Senin, 22 Februari 2016

ASAL USUL DESA KECEPIT

Era Majapahit Pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, dibawah kepemimpinan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, pernah beberapa kali menyerang Kerajaan di tanah Pasundan yaitu Kerajaan Pajajaran dan hasilnya kurang begitu cemerlang (perang Bubat). Dalam perjalanan kembali dari tanah Pasundan, beberapa prajurit Majapahit terpisah dari rombongan (atau memisahkan diri) dan membentuk koloni sendiri. Diantaranya ada yang bergabung dengan masyarakat setempat dan atau mendirikan wilayah baru. Karena pengaruh dan kewibawaannya, mereka menjadi pemimpin yang sangat dihormati dan menciptakan sistem pemerintahan di daerah itu. Hingga sekarang banyak wilayah yang masih menyisakan budaya dalam kultur masyarakat maupun 'punden/petilasan'. Beberapa dari mereka 'terdampar'di sebuah wilayah yang pada masa itu masih hutan yang subur di sebelah timur gunung Slamet, mereka berbaur dengan penduduk asli dan menciptakan tatanan masyarakat. Begitu sangat dihormati & sangat berpengaruhnya, hingga masyarakat tidak pernah memanggil mereka dari namanya tetapi dengan sebutan "KI JOPIT" (asal kata Ki Mojopahit atau Ki Jopahit dalam lidah banyumasan). Salah satu dari mereka sebagai pemimpin spiritual yang jadi panutan dan mendapat sebutan 'KI BRAWIT' (asal dari Ki Brawijaya) dan sekarang menjadi punden/makam tanpa nama BREWITwaktu itu Majapahit diperintah oleh Raden Kertabhumi atau Prabhu Brawijaya semenjak tahun 1453 Masehi.
  Pada
 'Ki Japit' sendiri adalah prajurit yang gagah berani dan banyak menumbangkan musuh-musuhnya dan mendapat julukan 'PENUMBANG'yang menjadi nama dusun di daerah itu dan juga di abadikan menjadi nama sungai yang mengalir di daerah tersebut yaitu sungai Penambangan. Dalam perjalanannya beberapa prajurit Majapahit menyebar di beberapa lokasi, ada yang menetap hingga akhir hayat dan berkeluarga yang di kemudian hari mempunyai keturunan. Salah satu keturunanya dipercaya menjadi penerus di wilayah itu adalah KI KERTIMENGGALA. Sebelum berpisah diantara mereka bersepakat untuk memberi tanda di halaman rumah mereka menanam Pohon Sawo agar dikemudian hari memudahkan mereka untuk mencari apabila berkunjung. Sebagian dari penanda tersebut ada yang hingga kini masih ada, ditebang ataupun mati....  →bersambung}

1 komentar:

  1. dah 2th nunggu gak ada klanjutannya ki...? 🤣🤣🤣

    BalasHapus